Sejak
pertama kali dibudidayakan dan dibungakan di luar habitatnya oleh William
Cattley seorang botanis berkebangsaan Inggris pda 1852, anggrek telah menjadi
objek kajian para ilmuwan. Anggrek memiliki struktur fisiologis yang kompleks.
Juga kekerabatan genetiknya menarik untuk disimak. Antar spesies berbeda marga
dapat melakukan proses penyerbukan (melalui penyilangan) dan menghasilkan
keturunan dengan karakteristik tanaman yang berbeda dari kedua induknya.
Berawal
dari Calanthe
Bermula
dari percobaan John Dominy pada tahun 1856 dengan menyilangkan Calanthe masuca
x Calanthe furcata yang menghasilkan Calanthe Dominyii, hibridisasi
(penyilangan menghasilkan hibrida baru) anggrek di seluruh dunia secara
intensif terus dikembangkan hingga sekarang. Tidak hanya persilangan antar
spesies (intergeneric hybrid) namun juga persilangan spesies sejenis
(interspesific hybrid/sibling cross) yang umumnya memiliki genetika tidak
stabil, juga terus dikembangkan. Tujuannya untuk menghasilkan klon yang lebih
baik.
Masalah
muncul ketika biji anggrek yang berukuran kecil dan tidak memiliki endosperm
(cadangan makanan pada biji) sehingga tidak bisa dikecambahkan secara
konvensional. Untuk menumbukan benih anggrek memerlukan simbiosis bersama
organisme lain semacam fungi. Masalah tersebut teratasi setelah ditemukannnya
media tebar antiseptik yang dicetuskan oleh Knudson dengan pengembangan lebih
lanjut oleh Bernard dan Burgeff sehingga persentase perkecambahan anggrek dapat
meningkat dari 0,01 % (alami atau konvensional) hingga 80 %. Pada tahun 1960,
temuan baru yang menggunakan titik tumbuh (meristem) dalam propagasi anggrek
telah meledakkan industri anggrek karena dapat menghasilkan tanaman dengan
karakteristik serupa dalam jumlah besar dengan waktu yang relatif lebih cepat.
Pendataan
lengkap
Bila
ingin mendaftarkan anggrek silangannya maka sejak awal penyilangan sudah
dilakukan pendataaan silangan anggrek meliputi pencatatan, penyimpanan dan
pendokumentasian oleh suatu badan resmi yang mewakili secara botani maupun
hortikultura di seluruh dunia. Sejak 1871 The Gardens Chronicle sebuah badan
hortikultura di Eropa sudah mulai mempublikasikan catatan silangan anggrek yang
kemudian dilanjutkan oleh The Orchid Review sebuah jurnal anggrek ilmiah di
Eropa berdasarkan data silangan sebelumnya.
Perkembangan
selanjutnya, adalah F.K. Sanders yaitu seorang usahawan sukses sekaligus ahli
botani bersama keluarganya yang dimulai pada 1901 memulai pendataan pada
hibrida anggrek dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1906. Hasil dari
inisiatif mereka ini dikenal dengan nama Sander’s List of Orchid Hybrids,
beberapa edisi diterbitkan kemudian dan para penyilang anggrek di seluruh dunia
mendaftarkan hasil silangannya ke keluarga yang berjasa besar dalam revolusi
persilangan anggrek dunia tersebut. Pada 1 Januari 1961 penerbitan tabloid
tersebut diambil alih oleh Royal Horticulture Society (RHS) selaku badan
hortikultura resmi dunia yang berwenang dan obligasinya sebagai International
Registration Authority. RHS berarti juga dibebani tugas sebagai International
Registrar of Orchid Hybrids melalui persetujuan dan sejumlah peraturan yang
dibuat dan diberlakukan oleh International Orchid Comission (IOC) dengan acuan
dari International Code of Nomenclature for Cultivated Plant (ICNCP), sebuah
badan yang mengatur penamaan tanaman budidaya.
RHS
menyetujui untuk mempublikasikan data silangan anggrek baru di seluruh dunia
setiap periode tertentu (berubah-ubah, belakangan terbit per 3 bulan) sejak 31
Desember 1960 sampai sekarang. Hingga 1 Desember 1994 tidak kurang dari 100.000
silangan anggrek baru telah dihasilkan di seluruh dunia. Untuk mengenang jasa
F.K Sanders nama Sander’s List of Orchid Hybrids tetap digunakan dan demi
menjaga orisinalitas, data tersebut dibukukan dalam beberapa edisi dan tersedia
juga dalam compact disc yang diperjualbelikan secara bebas.
Sampai
sekarang RHS tidak hanya menerbitkan dalam compact disc atau buku tapi juga
dapat diakses bebas melalu situs resmi RHS (ww.rhs.org.uk), bahwa yang
dipublikasikan termasuk didalamnya spesies baru, spesies alami yang pertama
kali masuk persilangan, marga alami yang masuk persilangan, dan juga penamaan
marga baru hasil rekayasa manusia. Pada tahun 1969 IOC menerbitkan sebuah buku
berjudul Handbook on Orchid Nomenclature and Registration (revisi terakhir
terbitan ke-4, 1993) yang merupakan acuan bagi penyilang seluruh dunia, isinya
berupa kajian penamaan tanaman, aturan bagi penamaan anggrek alam dan anggrek
budidaya, serta keperluan untuk registrasi silangan baru. Buku ini wajib
dimiliki setiap penyilang dunia karena telah diakui secara internasional.
Mendaftar
tak susah
Sejatinya
tidak sulit untuk mendaftarkan anggrek silangan baru ke institusi resmi
internasional tersebut agar diakui secara internasional. Yang perlu dilakukan
adalah mengikuti prosedur yang telah dibuat sebelumnya, yakni dengan dukungan
data-data otentik. Data tersebut meliputi jenis indukan, tanggal-tanggal
penting, status anda sebagai seorang penyilang (Originator) ataupun sebagai
perwakilan dari penyilang untuk mendaftarkan anggrek silangannya juga
dibutuhkan.
Ketika
polinasi atau penyerbukan dilakukan berarti proses penyilangan telah dimulai,
Anda harus mencatat tanggal polinasi tersebut. Kemudian pada saat populasi
tanaman tersebut berbunga untuk pertama kalinya juga harus dicatat.
Karakteristik bunga dan foto juga turut didokumentasikan. Nama silangan anggrek
baru tersebut disediakan dua agar tidak terjadi tumpang tindih nama silangan
lama dengan silangan yang baru. Jika penyilang menghasilkan hibrida berupa
Multi genera Hybrid pertama yang melibatkan lebih dari 2 atau 3 genera, maka
berdasarkan keputusan RHS nama penyilang disematkan sebagai nama genera baru
tersebut. Di Indonesia ada Parnataara spp. (Arachnis x Aerides x Ascoglossum)
genera baru hasil kreasi Ayub S. Parnata seorang penganggrek senior dari
Bandung. Parnataara diambil dari nama belakang Parnata.
Kemudian
jenis indukan harus ditulis dengan jelas dan benar, jika terdapat varietas atau
kultivar dapat juga ditambahkan dalam formulir tersebut. Alamat, Kode Pos,
Telepon, dan data-data lainnya juga ditulis dengan jelas baik atas nama
perorangan ataupun atas nama nursery maupun perusahaan hortikultura. Pembayaran
dapat dilakukan dengan kartu kredit atau debit sesuai ketentuan yang tertera
pada formulir tersebut sejumlah US$ 12.50 atau £ 7.50 dan disertakan buktinya
pada formulir tersebut.
Silakan
mencoba. Informasi lebih lanjut bisa membuka: www.rhs.org.uk
source
: pai.or.id
Comments
Post a Comment