Skip to main content

Jenis-Jenis Spesies Anggrek yang Dilindungi di Indonesia.

Jenis-Jenis Spesies Anggrek yang Dilindungi di Indonesia. Terdapat 29 spesies anggrek langka yang dilindungi di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang "Pengawetan Tumbuhan dan Satwa".

Indonesia merupakan negara dengan tingkatan kekayaan plasma nutfah anggrek terbesar kedua setelah Brazil. Dari sekitar 26.000 spesies anggrek di dunia, sekitar 5000 hingga 6000 jenis anggrek diantaranya terdapat di Indonesia. Dan tidak sedikit diantaranya yang merupakan jenis anggrek endemik Indonesia.

Bahkan hingga kini, jumlah spesies anggrek di Indonesia semakin bertambah dengan terus ditemukannya spesies-spesies baru. Awal 2010 silam, LIPI menemukan beberapa jenis spesies anggrek baru diKalimantan. Spesies itu antara lain Dendrobium Kelamense D. Metusala, P.O. Byrne & J.J Wood. Sebagaimana telah dipublikasikan jurnal internasional "Malesia Orchid Journal" edisi Maret 2010.

Namun kekayaan plasma nutfah anggrek di Indonesia semakin teracam. Banyak spesies anggrek yang semakin langka bahkan disinyalir punah di Indonesia. Semakin langkanya, bahkan musnah beberapa jenis anggrek yang diakibatkan maraknya pembalakan liar, kebakaran hutan, & aksi perburuan oleh para penggemar anggrek yang tidak memperhatikan aspek pelestarian di alam aslinya.

Daftar anggrek langka yang dilindungi. Berikut adalah daftar ke-29 jenis anggrek langka yang dilindungi di Indonesia.
§  Ascocentrum miniatum (Anggrek kebutan)
§  Coelogyne pandurata (Anggrek hitam)
§  Corybas fornicatus (Anggrek koribas)
§  Cymbidium hartinahianum (Anggrek hartinah)
§  Dendrobium catinecloesum (Anggrek karawai)
§  Dendrobium d’albertisii (Anggrek albert)
§  Dendrobium lasianthera (Anggrek stuberi)
§  Dendrobium macrophyllum (Anggrek jamrud)
§  Dendrobium ostrinoglossum (Anggrek karawai)
§  Dendrobium phalaenopsis (Anggrek larat)
§  Grammatophyllum papuanum (Anggrek raksasa Irian)
§  Grammatophyllum speciosum (Anggrek tebu)
§  Macodes petola (Anggrek ki aksara)
§  Paphiopedilum chamberlainianum (Anggrek kasut kumis)
§  Paphiopedilum glaucophyllum (Anggrek kasut berbulu)
§  Paphiopedilum praestans (Anggrek kasut pita)
§  Paraphalaenopsis denevei (Anggrek bulan bintang)
§  Paraphalaenopsis laycockii (Anggrek bulan Kaliman Tengah)
§  Paraphalaenopsis serpentilingua (Anggrek bulan Kaliman Barat)
§  Phalaenopsis amboinensis (Anggrek bulan Ambon)
§  Phalaenopsis gigantea (Anggrek bulan raksasa)
§  Phalaenopsis sumatrana (Anggrek bulan Sumatera)
§  Phalaenopsis violacose (Anggrek kelip)
§  Renanthera matutina (Anggrek jingga)
§  Spathoglottis zurea (Anggrek sendok)
§  Vanda celebica (Vanda mungil Minahasa)
§  Vanda hookeriana (Vanda pensil)
§  Vanda pumila (Vanda mini)
§  Vanda sumatrana (Vanda Sumatera)

source : Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa.

#anggrek #orchid #tanaman anggrek 

Comments

Popular posts from this blog

Mendaftarkan Silangan Skala Internasional

Sejak pertama kali dibudidayakan dan dibungakan di luar habitatnya oleh William Cattley seorang botanis berkebangsaan Inggris pda 1852, anggrek telah menjadi objek kajian para ilmuwan. Anggrek memiliki struktur fisiologis yang kompleks. Juga kekerabatan genetiknya menarik untuk disimak. Antar spesies berbeda marga dapat melakukan proses penyerbukan (melalui penyilangan) dan menghasilkan keturunan dengan karakteristik tanaman yang berbeda dari kedua induknya. Berawal dari Calanthe Bermula dari percobaan John Dominy pada tahun 1856 dengan menyilangkan Calanthe masuca x Calanthe furcata yang menghasilkan Calanthe Dominyii, hibridisasi (penyilangan menghasilkan hibrida baru) anggrek di seluruh dunia secara intensif terus dikembangkan hingga sekarang. Tidak hanya persilangan antar spesies (intergeneric hybrid) namun juga persilangan spesies sejenis (interspesific hybrid/sibling cross) yang umumnya memiliki genetika tidak stabil, juga terus dikembangkan. Tujuannya untuk menghasilkan

Klasifikasi Tanaman Anggrek

Klasifikasi  ilmiah ialah cara  ahli biologi  mengelompokkan dan mengkategorikan  spesies  dari  organisme  yang  punah  maupun yang hidup .  Klasifikasi  modern berakar pada sistem  Carolus Linnaeus , yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan sifat  fisik  yang dimiliki. Pengelompokan ini sudah direvisi dan dikembangkan sejak  Carolus Linnaeus  hidup untuk menjaga konsistensi dengan  asas sifat umum  yang diturunkan dari  Darwin . Klasifikasi  ( pengelompokan ) merupakan suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi  golongan  atau  unit  tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke  terendah  (yang sekarang digunakan) adalah  Domain  ( Daerah ),   Kingdom ( Kerajaan ),  Phylum  atau   Filum  ( hewan ) / Divisio  ( tumbuhan ),  Classis  ( Kelas ),  Ordo  ( Bangsa ),  F amilia  ( Suku ),  Genus  ( Marga ), dan  Spesies ( Jenis ). Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari mak

Anggrek-Anggrek Ini Menyerupai Wajah Hewan

Anggrek merupakan tumbuhan berbunga yang memiliki berbagai corak dan ragam warna. Tumbuhan ini memiliki jenis yang sangat banyak dan tersebar luas di daerah tropika basah. Biasanya untuk membedakan jenis tumbuhan ini dengan membedakan corak warnanya, namun tidak dengan anggrek-anggrek berikut ini. Pasalnya anggrek ini sangat unik karena memiliki rancangan bunga seperti hewan misalnya monyet, lebah bahkan ada anggrek yang mirip dengan burung dara. Seperti apa anggrek-anggrek tersebut? Berikut anggrek 6 anggrek yang menyerupai wajah hewan : 1. Monkey Orchid, Anggrek yang Mirip dengan Wajah Monyet   Monkey Orchid rancangan bunganya mirip seperti wajah monyet. Tumbuhan ini ditemukan di daerah pegunungan yang tingginya sekitar 1000 dan 2000 meter di atas permukaan laut.  Mereka memiliki dua bagian yang menjuntai ke arah bawah yang mirip dengan Bram Stoker, salah satu drakula yang terkenal. Namun anggrek ini memiliki aroma yang segar seperti jeruk. Bunga ini juga bukan bunga musi