Mongabay Bulbophyllum nocturnum, spesies anggrek
baru yang ditemukan di Pulau New Britain, Papua Nugini. Spesies ini merupakan
satu-satunya anggrek yang mekar pada malam hari.
Kew Garden London menemukan anggrek spesies baru di
wilayah Pulau New Britain, Papua Niugini. Anggrek spesies baru itu
bernama Bulbophyllum nocturnum, merupakan satu-satunya di antara 25.000
jenis anggrek yang telah dideskripsikan yang mekar pada malam hari. Uniknya,
anggrek itu juga hanya mekar dalam semalam saja.
Penemuan spesies ini berawal dari kekagetan ilmuwan
Belanda, Ed ve Vogel. Ia menjumpai Bulbophyllum nocturnum selalu
dalam keadaan layu di saat seharusnya mekar. Penasaran, ia pun bekerja sama
dengan Andre Schuiteman dari Kew Garden dan Jaap Vermeulenof dari Pusat
Keanekaragaman Hayati Belanda untuk meneliti spesies anggrek itu.
“Betapa terkejutnya dia (ve Vogel), kuncup bunga
kemudian tampak mekar pada jam 10 malam, jauh setelah matahari terbenam,
membuktikan bahwa bunga itu adalah spesies yang belum diketahui jenisnya,” kata
juru bicara Kew Garden pada media. Sejauh ini, alasan mengapa anggrek itu mekar pada
malam hari belum diketahui. Namun, diduga anggrek itu diserbuki oleh hewan
seperti nyamuk dan agas yang aktif pada malam hari. Banyak spesies anggrek lain
yang diserbuki oleh ngengat pada malam hari, tetapi tetap mekar pada siang
hari. Jadi, semuanya belum pasti.
Jumlah bunga yang mekar pada malam hari sendiri
relatif sedikit. Beberapa contoh adalah kaktus ratu malam dan melati yang mekar
pada malam hari. Fakta ini menjadikan penemuan spesies anggrek ini unik.
Direncanakan, Kew Garden akan memamerkan bunga ini di pameran bunga pada 4
Februari-4 Maret di London.
Chuiteman mengatakan, “Penemuan ini menunjukkan
bahwa penemuan yang mengejutkan masih bisa dibuat. Tapi harus berpacu dengan
waktu untuk menemukan spesies ini sebab hanya ditemukan di hutan tropis primer.
Seperti yang kita tahu, hutan di sana hilang dengan cepat. Jadi sangat penting
untuk mendapatkan pendanaan mendukung penemuan macam ini.”
Comments
Post a Comment